Sistim bahan bakar (fuel system).

sistim bahan bakar akan menguraikan mengenai:
a. angka oktan (octane number).
b. alat perbensinan.
c. saluran masuknya gas (inlet).
d. saluran keluarnya gas (outlet).

A. angka oktan (octane number).
angka oktan digunakan untuk membedakan jenis bensin yang sebenarnya hanya angka perbandingan yang menunjukkan sifat ketahanan suatu bensin terhadap timbulnya suara menggelitik (detonasi) pada bensin.
jadi jenis suatu mesin dibandingkan bahan bakarnya yang ketahanannya baik dan bahan bakar yang ketahanannya jelek terhadap detonasi.
bahan bakar yang baik diambil ikso oktan diberi: 100.
bahan bakar yang jelek diambil normal heptan : 0

diantara angka 100 dan 0 misalnya 85 disebut angka oktan, misalnya sperti bensin yang mempunyai angka oktan 85 berarti bahwa bensin tersebut mempunyai sifat ketahanannya terhadap detonasi seperti campuran 85% ikso oktan dengan 15% normal heptan.
bukan berarti bensin tersebut mengandung iso oktan atau non oktan sebanyak itu tetapi hanya dibandingkan sifat ketahanannya terhadap detonasi saja.
dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi angka oktannya semakin baik ketahanannya terhadap detonasi yang berarti pula menghasilkan tenaga pembakaran yang lebih cepat dan baik.
sebaliknya oktan bensin yang rendah maka bensin akan cepat menggelitik, tenaga kurang, sulit dihidupkan dan terkadang over heating dan lain-lain.
kebutuhan angka oktan bensin untuk suatu motor telah disesuaikan dengan perbandingan compressi / tekanan pada compressi motor yang bersangkutan.
contoh:
bensin premium mempunyai oktan 86digunakan pada motor yang perbandingannya bercompressi kurang dari 8 atau tekanan compressinya 10kg/cm2 bensin super 98 mempunyai oktan 98 digunakan pada motor yang perbandingannya bercompressi lebih dari 8 atau tekanan compressinya diatas 10kg/cm2.
karena pemakaian bensin untuk tiap jenis motor telah ditentukan dari masing2 pabrik. apakah harus menggunakan bensin premium atau harus memakai bensin super 98.